Welcome

Biografi Ustadz Muhammad Nur Maulana – Kali ini saya ingin menulis sedikit tentang Biografi Ustadz Muhammad Nur Maulana. Ustadz Maulana yang merupakan Dai “gaul” kelahiran makassar ini boleh dikata unik, Jenaka, murah senyum dan cepat akrab dengan siapa saja, baik terhadap anak-anak, remaja, orangtua, maupun pejabat adalah karakternya.

Berikut ini Biografi Muhammad nur Maulana:



Nama: Muhammad Nur Maulana
KlLahiran: Makassar, 20 September 1974
Anak ke: keempat dari tujuh bersaudara
Ayah: Maulana
Ibu: Masyita
Pendidikan: Pesantren An Nahdah Makassar (lulus 1994)
Pekerjaan: Guru Agama Islam SD Mangkura; Guru SD Islam Athirah dan Pesantren An Nahdah
Istri: Nur Aliah
Anak: Munawar
Alamat Rumah: Jl Sibula Dalam No 15, Makassar Sulawesi Selatan.

Ustadz Muhammad Nur Maulana Sejak tiga tahun terakhir ini mengaku jadwal dakwahnya makin padat. Sehari, ia kadang menghadiri empat undangan untuk berdakwah di lokasi berbeda. Tidak hanya di masjid, ia juga biasa memberi dakwah di rumah-rumah warga, sekolah, hingga di kantor-kantor pemerintah dan swasta.

Mereka yang mengundangnya pun tak hanya berasal dari Makassar, Gowa, dan Maros. Tapi juga banyak yang datang dari daerah-daerah yang jauh dari Makassar semisal, Kabupaten Morowali di Sulawesi Tengah dan Kendari di Sulawesi Tenggara.

"Bahkan beberapa kali saya menghadiri undangan untuk berdakwah di Kalimantan seperti di Samarinda, Tarakan, dan Balikpapan. Biasa juga diundang ke Kaimena di Irian Barat. Umumnya yang mengundang dari Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan yang ada di daerah tersebut," tuturnya.

Dalam memenuhi undangan, ayah Munawar ini mengaku tak pernah pilih-pilih. "Prinsip saya, siapa undangannya yang lebih dulu tiba dan saya catat, maka itulah yang saya prioritaskan lebih awal menghadirinya," tuturnya sembari memperlihatkan buku diari yang digunakannya mencatat jadwalnya untuk dakwah, sebuah buku saku yang terlihat sudah lusuh dan telah buram. Nur Maulana menceritakan, ia mulai berdakwa sejak usia 14 tahun saat masih duduk di SMP DDI Galesong Beru, Makassar. Aktivitas berdakwahnya pun makin terasah saat menjadi santri di Pondok Pesantren An Nahdah (setingkat SMA), Makassar.

"Di pesantren inilah saya banyak belajar dengan pimpinan pondok pesantren, KH Muhammad Harizah. Di pesantren ini pula saya mendapat jodoh yang kini menjadi istri saya," ujar pria yang menikahi Nur Aliah pada 8 Agustus 2008 lalu ini. Selain pelajaran dari pesantren, Nur Maulana mengaku banyak belajar tentang Islam melalui buku-buku Islam, media massa, dan beragam literatur lainnya.Sedangkan humor-humor yang kerap diselipkan di sela-sela dakwahnya, diperolehnya dari membaca koran, majalah, dan televisi.

Mau menikmati siraman rohani khas ustadz Muhammad Nur Maulana??? Simak di salah satu stasiun TV swasta nasional, karena ustadz “gaul” ini secara rutin memberikan siraman rohani yang diselingin dengan kelucuan-kelucuan khas Ustadz Muhammad Nur Maulana. Okk demikian sedikit tentang Biografi ustadz Muhammad Nur Maulana, semoga bermanfaat ^_^.


Terlihat lebih menarik dari orang lain bukan hanya soal penampilan. Tetapi juga soal sikap dan pembawaan Anda saat sedang bersosialisasi dengan orang lain.
Robert Tornambe, M.D., penulis buku “The Beauty Quotient Formula”, mengungkapkan lima hal mengapa seseorang bisa terlihat lebih menarik dibandingkan orang lain. Bukan hanya itu, ia juga mengungkapkan alasan mengapa seseorang juga terlihat sangat tidak menarik, seperti dilansir dari huffingtonpost.com

1. Sombong versus percaya diri
Orang yang sombong sangat mengganggu karena mereka sering mengungkapkan apa yang dimilikinya secara berlebihan. Mulai dari kekayaan, pekerjaan, keterampilan hingga percintaan.
Mereka juga cenderung kasar, egois, sombong dan tentunya membuat orang disekitarnya merasa tidak nyaman. Meskipun penampilannya sedap dipandang, tetapi berbicara dengannya justru akan makin membuat dia semakin tidak menarik.
Sementara, orang yang percaya diri, sadar betul dengan apa yang dimilikinya. Mereka tidak memiliki keinginan memberitahu orang-orang disekitarnya tentang kelebihannya. Mereka merasa nyaman dengan apa yang dimiliki dan tak merasa terancam oleh individu lain yang lebih dari dirinya.
Jika ia merasa nyaman dengan dirinya sendiri, orang lain juga akan merasa nyaman didekatnya. Sifat ini terlihat dari kontak mata selama percakapan, pola bicara, jabatan tangan dan sikap tubuhnya.

2. Muram versus humoris
Menurut Robert, karakteristik si muram adalah selalu tidak merasa senang dan mengeluh dalam segala hal. Mereka selalu mencari-cari kesalahan orang lain dan tidak bisa menemukan kesenangan meskipun dalam suasana yang seru. Tipe orang ini cenderung tidak bisa menciptakan kebahagiaan untuk dirinya sendiri. Mereka secara klinis bukan hanya merasa depresi tapi sangat menyedihkan.
Sebaliknya, si humoris selalu mencoba jadi pribadi yang menyenangkan dan menghibur orang lain. Meskipun mereka dalam situasi sulit, leluconnya tetap saja muncul. Humor memang sangat efektif mencairkan berbagai situasi dan membantu memberikan kesan pertama yang baik. Itulah mengapa orang yang humoris terlihat sangat menarik.

3. Egois versus peduli
Keegoisan atau eksklusif secara berlebihan, menandakan pribadi yang tidak ingin dikalahkan oleh orang lain. Pusat dari segala kehidupannya hanya dirinya dan ia tak perduli dengan orang lain, kecuali orang tersebut menguntungkan dirinya. Pribadi tipe ini menunjukan ketidakpeduliannya secara terbuka dan mencurahkan seluruh energi untuk agenda mereka sendiri. Sangat tidak nyaman berada di dekat orang egois, karena itu pasti jauh dari kesan menarik.
Untuk orang yang bersifat peduli, mereka pasti jadi pribadi yang sangat hangat dan mudah disukai banyak orang. Sikapnya terlihat tulus dan cenderung melindungi. Mereka memiliki kemampuan untuk membagi pengalamannya dengan cara yang tidak sombong. Kepedulian juga membuat mereka jadi pribadi yang ingin tahu banyak hal dan pendengar yang baik.

4. Sinis versus optimis
Seperti si muram, orang yang selalu bersifat sinis juga melelahkan orang-orang disekitarnya. Ucapan pedas dan keluhan mereka terkait banyak hal akan selalu mengalir dari mulutnya. Berada di dekat orang yang sinis, bisa membuat seseorang tertular depresi, sehingga banyak dihindari.
Kebalikannya, si optimis melihat situasi sulit dengan cara yang kritis. Mereka selalu berusaha mencari jalan keluar dan tidak mengeluh. Beberapa penelitian menunjukan optimis adalah cara yang sangat efektif untuk mengatasi trauma. Adalah hal yang sangat membahagiakan jika Anda “tertular” sikap optimis, kemudian menularkannya pada orang lain di sekeliling Anda.

5. Narsisme versus harga diri
Narsisme seperti orang sombong tapi dengan kadar yang lebih tinggi. Mereka memiliki kekaguman mendalam pada dirinya sendiri. Mereka sering memonopoli percakapan dan kecenderungan mengendalikan. Sangat menyebalkan dan tentunya tidak menarik.
Sementara, orang yang menjaga harga dirinya, terlihat berwibawa dan sangat percaya diri. Ia tahu benar kelebihan dirinya sehingga merasa tak perlu memonopoli pembicaraan. Dengan pernyataan yang sedikit, ia sudah bisa membuat terkesan banyak orang.