Welcome

Berikut Peringkat dan Rangking Universitas Terpopuler di Internet.
Berita fenomenal kali ini datang dari peringkat universitas terbaik di Indonesia versi 4ICU. Peringkat 4ICU terbaru ini dirilis pada minggu kedua bulan ini. Lembaga ini melakukan pemeringkatan terhadap 10.200 peguruan tinggi di 200 negara. Peringkat popularitas tersebut diukur berdasarkan tiga parameter, yaitu Google Pagerank, inbound link Yahoo, dan web traffic berdasarkan Alexa.

Berikut adalah daftar 10 besar perguruan tinggi Indonesia yang berhasil masuk ke dalam daftar 4ICU terbaru:

Institut Teknologi Bandung (ranking 32 dunia)
Universitas Indonesia (ranking 155 dunia)
Universitas Gadjah Mada (ranking 621 dunia)
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ranking 779 dunia)
Universitas Gunadarma (ranking 1058 dunia)
Universitas Sumatera Utara (ranking 2010 dunia)
Universitas Diponegoro (ranking 2023 dunia)
Universitas Bina Nusantara (ranking 2070 dunia)
Universitas Pendidikan Indonesia (ranking 2212 dunia)
Universitas Sebelas Maret (ranking 2218 dunia)


12. Gabriel Batistuta
Ia menolak pindah ke klub lain meskipun Fiorentina degradasi ke Serie B Italia pada musim 1992/93. Namun pada tahun berikutnya, striker Argentina yang kerap disapa Batigol ini membawa klubnya kembali ke Serie A. Dari Newell's Old Boys hingga gantung sepatu di Al Arabi, Batigol mengemaskan total 254 gol dari 441 kali main. Setelah sembilan musim bersama Fiorentina, ia dijual ke AS Roma dan menjadi sumber inspirasi utama Giallorossi untuk meraih scudetto ketiga dalam sejarahnya.

11. Thierry Henry
Kala membela Arsenal, Henry menjadi topskor Liga Primer Inggris sebanyak empat kali (2002, 2004, 2005 dan 2006) dan menjadi pemain tersubur The Gunners dengan 226 gol dari semua kompetisi. Ia juga meraih dua gelar penting bersama timnas Prancis, yakni Piala Dunia 1998 dan Euro 2000.

10. Roberto Baggio
Sayangnya, Baggio lebih diingat dengan kegagalannya mengeksekusi tendangan dari titik putih sehingga Italia kalah adu penalti melawan Brasil di final Piala Dunia 1994. Tapi, tanpa penampilan Baggio yang gemilang sepanjang turnamen itu, Azzurri tak mungkin mencapai final. Ia menjadi anak emas sepakbola Italia sejak bergabung dengan Fiorentina pada 1985, sebelum rekor transfernya ke Juventus menjelang Piala Dunia 1990. Dikenal dengan sebutan "The Divine Ponytail" karena rambut kuncir dan ketaatannya menjalankan agama Budha, Baggio meraih scudetto dua kali - bersama Juventus pada 1994/95, dan AC Milan pada musim berikutnya. Pemain Terbaik Dunia versi FIFA pada 1993.

9. Alessandro Del Piero
Juventus forever, per sempre, selamanya! Itulah si Pinturicchio yang sudah lima kali scudetto bersama Bianconeri dan menjadi ikon klubnya dengan 500 penampilan lebih. Sama halnya dengan Batigol, ia pun menolak keluar dari klubnya yang degradasi pada 2006 akibat kasus Calciopoli. Titel U-21 Eropa pada 1994 dan 1996 disandangnya, ditambah lagi gelar juara Piala Dunia 2006. Loyalitas adalah emas!

8. Marco van Basten
Torehan 218 gol dari 280 penampilan bersama Ajax dan AC Milan bukan prestasi yang mudah diraih. Ia juga mengoleksi hat-trick gelar pada 1992 - Pemain Terbaik Dunia versi FIFA, Pemain Terbaik Eropa, dan Pemain Terbaik Dunia. Marco van Basten menjadi pemain yang sukses mengikuti jejak Johan Cruyff, sekaligus memimpin Belanda juara Eropa untuk pertama kalinya pada 1988. Bersama AC Milan, ia meraih Piala Eropa pada 1989 dan 1990. Sayangnya, cedera pergelangan kaki memaksanya pensiun lebih dini. Meski demikian, Van Basten tetap berkiprah dalam dunia sepakbola. Ia melatih timnas Belanda pada 2004-08 dan kini mengasuh Ajax.

7. Ronaldo (Ronaldo Luiz Nazario da Lima)
Sang fenomena ini sudah dua kali meraih hat-trick gelar Pemain Terbaik FIFA, Eropa dan Dunia. Nama Ronaldo mulai bangkit ketika melesatkan 58 gol dalam 60 pertandingan di awal karirnya bersama Cruzeiro pada 1993. Setelah dua musim yang gemilang bersama PSV Eindhoven, ia bergabung dengan Barcelona pada 1996 dan membukukan 34 gol dalam 37 laga untuk menjadi topskor. Bersama Inter Milan, Ronaldo 'mengejek' gaya pertahanan klub Italia lainnya. Alhasil, 25 gol dikemasnya, sekaligus membawa Inter juara Piala UEFA - semuanya dalam musim pertamanya. Ia juga meraih topskor pada dua musim pertamanya bersama Real Madrid. Duka kekalahan 3-0 dari Prancis pada final Piala Dunia 1998 terhapus, ketika Ronaldo membawa Brasil juara Piala Dunia berikutnya. Ia menjadi topskor dengan 8 gol, dan dua di antaranya dicetak di final melawan Jerman.

6. Bobby Charlton (Sir Robert Charlton)
Inilah salah satu pemain terbaik Inggris sepanjang masa. Bobby Charlton meraih 106 caps dan 49 gol bersama timnas Inggris. Sebagai bagian dari "Busby Babes" yang selamat dari tragedi Munich 1958, Charlton sepuluh tahun kemudian membawa Manchester United menjadi klub pertama Inggris yang juara Piala Eropa. Charlton juga membantu tuan rumah Inggris meraih Piala Dunia 1966. Perlawanan Charlton kontra Eusebio di semifinal melawan Portugal dikenang sebagai pertandingan terbaik Inggris sepanjang masa.

5. Alfredo Di Stefano
Ketika membela Real Madrid, Di Stefano mengoleksi delapan titel Liga Spanyol dan memenangkan lima edisi pertama Piala Eropa. Ia juga melesatkan gol dalam setiap pertandingan final. Kepemimpinannya di lapangan ditambah skill menakjubkan membuat Di Stefano menjadi faktor utama Real Madrid mendominasi Eropa pada akhir 1950-an. Namun, Di Stefano gagal di tingkat internasional. Ia pernah memperkuat timnas Argentina, Kolombia dan Spanyol, tapi tak satupun gelar Piala Dunia direbut. Ia selalu dikenang ketika menciptakan hattrick saat Real Madrid membantai Frankfurt 7-4 untuk mengangkat trofi Piala Eropa kelima kalinya beruntun.

4. Ferenc Puskas
Inilah striker yang kualitasnya akan sulit ditemui lagi di Hongaria. Bersama timnas, ia mencatat rekor 84 gol dari 85 caps. Tubuhnya pendek, dadanya rata, tapi kekuatannya terletak pada kaki kirinya yang mampu melepaskan tembakan secepat kilat. Setelah meraih medali emas Olimpiade 1952 sekaligus mengakhiri dominasi Inggris di Eropa, timnas Hongaria menjadi favorit juara Piala Dunia 1954. Tim berjuluk "Mighty Magyars" melesakkan 17 gol dalam babak grup sebelum menyingkirkan Brasil dan Uruguay. Meskipun cedera berat, Puskas memaksakan dirinya tampil di final, bahkan mencetak gol sebelum kalah secara menyakitkan oleh Jerman Barat.

3. Eusebio (Eusebio da Silva Ferreira)
Pemenang Sepatu Emas di Piala Dunia 1966 ini mencetak sembilan gol buat Portugal sebelum tersingkir di semi-final oleh tuan rumah Inggris, yang kemudian keluar sebagai juara. Eusebio menjadi pemain Afrika pertama (kelahiran Mozambique) sehingga dikenal sebagai "Pele versi Eropa" - dan hingga kini masih dinobatkan sebagai pemain terbaik Portugal sepanjang masa. Dari Benfica hingga Sporting Lisbon, nama Eusebio bersinar di usia 19, ketika mencetak hat-trick ke gawang Santos (yang kala itu diperkuat Pele) pada Turnamen Paris 1961. Eusebio menjadi topskor Liga Portugal tujuh kali dan meraih Pemain Terbaik Eropa pada 1965. Dua golnya ke gawang Real Madrid membantu Benfica meraih Piala Eropa untuk kedua kalinya pada 1962. Sayangnya, ia cedera lutut dan terpaksa gantung sepatu pada umur 32 tahun. Ia menorehkan 41 gol dari 64 caps internasional.

2. Johan Cruyff
Inilah master of total football. Kapten Cruyff memimpin Belanda di Piala Dunia 1974, dengan mencetak dua gol baik ke gawang Argentina maupun Brasil, sebelum dikalahkan Franz Beckenbauer dan Jerman Barat di partai puncak. Johan Cruyff merupakan nama paling terkenal dalam sejarah sepakbola Belanda. Ia menjadi pemeran utama dalam dominasi Ajax di kancah Eropa pada era 1970-an. Ia mendominasi Belanda dengan delapan titel domestik bersama Ajax ditambah satu lagi di Feyenoord. Tiga gelar Piala Eropa berturut-turut diraih pada 1970 hingga 1973 sebelum hijrah ke Barcelona. Ia pensiun menjelang Piala Dunia 1978, dan selanjutnya sukses melatih dua bekas klubnya.

1. Pele (Edson Arantes do Nascimento)
Pada usia 17 tahun, Pele (foto) memborong enam gol di Piala Dunia 1958, dan menjadi sumber inspirasi Brasil meraih titel pertamanya. Karirnya penuh dengan prestasi, di dalam maupun luar lapangan, dan saat ini menjadi duta besar sepakbola. Angka-angkanya: 470 gol dalam 412 penampilan bersama Santos, dan 77 gol dari 92 caps di timnas Brasil. Tiga kali juara Piala Dunia, sepuluh titel Campeonato Paulista, dua Copa Libertadores.


10. Daniel Passarella
Inilah pemain serba bisa dari Argentina. Jago bertahan maupun menyerang, dan membantu terciptanya peluang bagi rekan setimnya, sekaligus menyapu bersih usaha lawan-lawannya. Ia juga dikenal efektif dalam eksekusi penalti dan tendangan bebas. Dengan 134 gol dalam 451 pertandingan, ia pernah mencetak rekor sebagai bek paling haus gol sepanjang masa. Meski demikian, rekor yang sama di Serie A Italia masih menjadi miliknya hingga saat ini. Ia sering dibandingkan dengan Beckenbauer.
Prestasinya yang paling menonjol adalah dua kali juara dunia bersama Argentina, yaitu pada 1978 dan 1986. Ia juga memenangkan Liga Utama Argentina selama empat kali bersama River Plate.

9. Giacinto Facchetti
Meski karirnya berawal sebagai pemain depan, Facchetti kemudian beralih menjadi salah satu bek paling efektif dalam sejarah sepakbola Italia. Rentetan gelar yang dikoleksinya antara lain adalah Scudetto pada 1963, 1965, 1966, dan 1971; Coppa Italia 1978; Piala European Champions Club (sekarang Liga Champions) 1964 dan 1965; Piala Intercontinental 1964 dan 1965, serta pemenang Euro 1968. Hebatnya lagi, semua gelar klubnya diraih bersama satu klub, yaitu Inter Milan.
Tak heran jika Pele memasukkannya dalam daftar FIFA 100.

8. Lothar Matthaus
Matthaus baru bermain sebagai pemain belakang saat usianya sudah merambah 30-an. Sebelumnya ia lebih banyak berada di lini tengah. Toh dimanapun ia bermain, Maradona menyebutnya sebagai rival terberat. Dan kenapa tidak? Tak kurang dari tujuh gelar Bundesliga pernah menjadi miliknya, ditambah dengan tiga Piala Jerman, sebuah mahkota Serie A, dua Piala UEFA, satu Kejuaraan Eropa, serta Piala Dunia. Komunitas sepakbola Jerman menobatkannya menjadi pemain terbaik pada 1990 dan 1999, dan FIFA pun tak segan memberikan gelar pemain terbaik dunia 1991 padanya.
Sayang karirnya sebagai pelatih tidak secemerlang itu. Ia dipecat dari timnas Hongaria dan Red Bull Salzburg.

7. Fabio Cannavaro
Kapten Italia ini merupakan bek pertama yang dinobatkan menjadi Pemain Terbaik Dunia oleh FIFA setelah Italia menjuarai Piala Dunia pada 2006. Pada tahun yang sama, ia juga memenangi gelar Pemain Terbaik Eropa, dan dua kali terpilih dalam pasukan FIFPro World XI, yaitu pada 2005/06 dan 2006/07.
Sayang, walau pernah meraih gelar juara La Liga dua kali dengan Real Madrid, ia belum pernah menang di Serie A.

6. Roberto Carlos
Roberto Carlos tampil di tiga Piala Dunia bersama Brasil. Selain membawa timnya ke final 1998, ia juga menjadi pemain kunci pada saat Brasil menang empat tahun kemudian. Kontribusinya sebagai pengeksekusi tendangan bebas juga tidak bisa diremehkan, termasuk pada 3 Juni 1997, ketika ia mencetak gol dari jarak 35 m saat melawan Prancis.
Di Real Madrid, ia meraih empat gelar juara La Liga, tiga Liga Champions dan dua Piala Intercontinental. Ia juga merupakan salah satu dari enam pemain yang tampil lebih dari seratus kali di Liga Champions. Pele memasukkannya dalam daftar 125 pemain sepakbola terhebat sepanjang masa pada Maret 2004. Ia juga mendapat pengakuan sebagai legenda sepakbola internasional, dengan diberikannya Penghargaan Kaki Emas 2008.

5. Lilian Thuram
Bek Prancis paling sukses, dengan koleksi berbagai trofi dari empat klub di tiga negara, dan dua gelar internasional bersama timnas Prancis. Kemampuannya dalam membaca permainan dan menempatkan diri di lapangan membuatnya berbeda dari pemain bertahan kebanyakan.
Ia telah tampil dalam 142 pertandingan untuk Prancis, yang menjadikannya pemain yang paling sering diturunkan. Meski kurang mendapat pujian jika dibandingkan dengan bintang Prancis lainnya, seperti Zinedine Zidane dan Theirry Henry, perannya di timnas tidak kalah pentingnya. Ia membantu Prancis memenangkan Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000.

4. Franco Baresi
Baresi menggawangi lini bertahan AC Milan dalam masa yang oleh banyak pengamat dinyatakan memiliki empat bek terbaik sepanjang sejarah, yaitu ia sendiri, Paolo Maldini, Alessandro Costacurta dan Mauro Tassotti. Ia juga menghabiskan seluruh karirnya di AC Milan dengan 532 pertandingan.
Ia mengoleksi enam Scudetto, tiga Piala Eropa dan Piala Dunia 1982, walau hanya sebagai cadangan. Paolo Maldini banyak berguru padanya, dan bahkan perkembangan karirnya kemudian mirip dengan Baresi. Ketika kemudian ia gantung sepatu, Milan memutuskan untuk menyimpan nomor punggung 6 yang selalu dikenakannya, sebuah penghargaan yang jarang dilakukan di Italia.

3. Bobby Moore
Pemain bertahan yang tenang, Moore banyak dipuji karena kemampuannya dalam membaca arah pertandingan dan mengantisipasi pergerakan lawan. Ia bukan bek yang hanya mengandalkan tekel keras. Pele menyebutnya sebagai pemain bertahan paling jujur yang pernah dilawannya.
Pada 29 Mei 1963, ia menerima ban kapten timnas Inggris ketika baru berusia 22 tahun, dan menjadi kapten tim senior Inggris termuda sepanjang masa. Prestasi terbesarnya adalah membawa Inggris menjuarai Piala Dunia 1966.

2. Paolo Maldini
Ia tidak hanya hebat karena memiliki kesetiaan yang besar kepada klubnya, AC Milan. Lebih dari itu, ia adalah bek paling berprestasi. Bersama Milan, ia meraih tujuh Scudetto dan lima titel Liga Champions. Sebagai pemain yang paling banyak tampil untuk timnas Italia, Ia juga menjadi langganan tetap gelar pemain terbaik sepanjang karirnya. Tidak kurang dari Lilian Thuram pernah mengakui ingin sepertinya. Satu-satunya kekurangannya adalah ia tidak pernah merasakan juara Piala Dunia.

1. Franz Beckenbauer
Italia boleh saja menyumbangkan banyak nama dalam daftar ini. Tapi, tidak ada yang lebih patut berada di posisi puncak daripada “Sang Kaisar”. Buktinya, banyak pemain yang merasa bangga jika dibandingkan dengannya. Selain seabrek trofi yang dikoleksinya, kejeniusannyalah yang membuat ia menjadi sosok yang susah dilupakan. Sepak terjangnya di lapangan sangat elegan.
Lebih dari itu, ia adalah pemikir ulung yang membawa revolusi di dunia sepakbola dengan menciptakan peran libero menyerang. Sebelumnya, tak seorangpun pernah berpikir bahwa seorang sweeper juga perlu untuk maju untuk membantu penyerangan, apalagi mencetak gol. Beckenbauer menciptakan taktik ini, dan menjadikannya sebagai bagian dari sepakbola modern.


automacro paket {
console /\[(jarak|dist)=(.*)\] (.*) \((\d+)\): (f|fcp|FCP)$/
exclusive 1
run-once 1
call {

$distance = $.lastMatch2
$namaPlayer = $.lastMatch3
$playerID = $.lastMatch4
$playerguild = @eval (exists $::players{$::playersID[$playerID]}->{guild} ? $::players{$::playersID[$playerID]}->{guild}{name} : 'null')

#Nama guild yg mau di paket
$guild1 = Watch N Learn
$guild2 = Howling Corp
$guild3 = - Watch & Learn -
$guild4 = Cest La Vie
$player1 = Howling I

if ($playerguild == $guild1) goto oke
if ($playerguild == $guild2) goto oke
if ($playerguild == $guild3) goto oke
if ($playerguild == $guild4) goto oke
if ($namaPlayer == $player1) goto oke
goto lain

:oke

if ($distance > 2 ) goto jauh

do sp 479 $playerID 5

goto end

:jauh
do e com

goto end
:lain
do w e5

:end

release paket
}
}

automacro sp {
console /\[(jarak|dist)=(.*)\] (.*) \((\d+)\): (fcp|FCP)$/
sp < 10%
exclusive 1
run-once 1
call kering
}

macro kering {
do c sabar all sp ku tinggal $.sp
pause 0.2
release sp
}


automacro link {
console /\[(jarak|dist)=(.*)\] (.*) \((\d+)\): (spirit|soul|\*Flag\s\d\*)$/
sp > 10%
call linker
}

macro linker {
$distance = $.lastMatch2
$namaPlayer = $.lastMatch3
$id = $.lastMatch4
$playerguild = @eval (exists $::players{$::playersID[$id]}->{guild} ? $::players{$::playersID[$id]}->{guild}{name} : 'null')

#Nama guild yg mau di paket
$guild1 = Watch N Learn
$guild2 = Howling Corp
$guild3 = - Watch & Learn -
$guild4 = C'est La Vie
$player1 = Howling I

if ($playerguild == $guild1) goto oke
if ($playerguild == $guild2) goto oke
if ($playerguild == $guild3) goto oke
if ($playerguild == $guild4) goto oke
if ($namaPlayer == $player1) goto oke
goto bukan

if ($id < 0) stop if ($distance > 11) goto jauh

:oke
$jobID = @eval ($::players{$::playersID[$id]}->{jobID})
if ($jobID = 7) goto knight
if ($jobID = 13) goto knight
if ($jobID = 4008) goto knight
if ($jobID = 4014) goto knight
if ($jobID = 12) goto assassin
if ($jobID = 4013) goto assassin
if ($jobID = 10) goto smith
if ($jobID = 4011) goto smith
if ($jobID = 14) goto paladin
if ($jobID = 21) goto paladin
if ($jobID = 4015) goto paladin
if ($jobID = 4022) goto paladin
if ($jobID = 4012) goto sniper
if ($jobID = 11) goto sniper
if ($jobID = 16) goto professor
if ($jobID = 4017) goto professor
if ($jobID = 8) goto priest
if ($jobID = 4009) goto priest
if ($jobID = 15) goto champion
if ($jobID = 4016) goto champion
if ($jobID = 4010) goto wizard
if ($jobID = 4018) goto stalker
if ($jobID = 18) goto creator
if ($jobID = 4019) goto creator
if ($jobID = 4020) goto clown
if ($jobID = 4021) goto clown
if ($jobID = 19) goto clown
if ($jobID = 20) goto clown
if ($jobID = 4047) goto star
if ($jobID = 4049) goto soul
if ($jobID = 23) goto snoob
goto jauh

:jauh
do c $namaPlayer Jangan Jauh2 donk...
stop
release link
:bukan
do e ??
stop
release link

:snoob
do sp 451 $id
stop
release link
:star
do sp 448 $id
stop
release link
:soul
do sp 461 $id
stop
release link
:knight
do sp 452 $id
stop
release link
:priest
do sp 454 $id
stop
release link
:wizard
do sp 453 $id
stop
release link
:smith
do sp 458 $id
stop
release link
:sniper
do sp 460 $id
stop
release link
:assassin
do sp 457 $id
stop
release link
:paladin
do sp 450 $id
stop
release link
:champion
do sp 447 $id
stop
release link
:professor
do sp 449 $id
stop
release link
:creator
do sp 445 $id
stop
release link
:clown
do sp 455 $id
stop
release link
:stalker
do sp 456 $id
stop
release link
}


Hallo bloggers, perkenalkan nama gue Muhammad Dzaki Satria. Saya biasa dipanggil "dzaki" atau "jaki". Pasti kalian yang baca ini punya cita2kan? pastinya. Hanya orang bodoh yang gapunya cita2. hahaha dalem bener. Gue seorang laki2 Berumur 15 tahun yang ingin menginjak usia 16 tahun di agustus nanti.

Gue seorang olahragawan dan gue hobi sepakbola, walaupun orang tua gue ga begitu mendukung secara mereka seorang guru. Gue mulai main bola dari umur 5 tahun di kampung gue. Hebatnya dikampung gue, anak2nya umurnya rata2 sama hahaha. Gue pertama masuk tim bola mulai dari kelas 7 SMP, itupun tim sekolah (bukan SSB). Tapi sebelum SMP (SD), gue ikut tim futsal sekolah.

Di SD gue ketemu 2 temen gue yang nama depannya sama kayak gue. yaitu Muhammad Isa Benbela dan Muchammad Izhar. Si isa udah sering menjuari kejuaraan 7vs7 di indonesia, dia SSB di As-iop apacinti. iri banget gue sebenernya pengen jadi kayak dia, yang dari klas 3an udah dimasukin SSB. dan Izhar sekarang SSB di Ragunan (bukan Jayakarta), lumayan lah kualitas di striker. haha maap jadi nyimpang gini. Nah gue di SMP mulai dapet pengalaman dari sang pelatih, yaitu si Jabrik. haha biasanya sih gue manggil bang jabrik.

Setiap sabtu pagi tim SMP 96 latihan di lapangan timah. dan kalo kamis sore biasa ada latihan tambahan main lawan abang2 umur di atas 20an. hmm walau gue paling muda, tetep gue gamau kalah. Posisi gue sih di SMP 96 hanya sebagai Bek. tapi gue pengen banget jadi Gelandang sebagai pengatur serangan. tapi apa boleh buat, karna gak ada yang bisa bek ya terpaksa gue mesti sabar. Pas kelas 8, gue minta dimasukin SSB sama ortu, tapi katanya takut ganggu nanti di kelas 9 gitu secara gue males belajar haha.

Nah sekarang gue udah nyari SMA, dan dapet di SMA 49 jagakarsa. sebenernya gue lebih pengen di 34 karna ada eskul bola, soalnya di 49 cuma ada futsal >,< ya ikhlas deh, nanti masuk SSB ini. Satu Hal yang paling pengen gue kabulin. Gue pengen bisa bikin bangga orang tua dengan apa yang gue inginkan, bukan apa yang mereka inginkan.

Tapi salah satunya cara ya gue mesti berlatih dan berlatih. sebenernya gue khawatir, karna orang2 yang terpilih main di tim2 di indonesia biasanya orang yang udah SSB dari umur 7 thn. lah? sedangkan gue umur 15 tahun aja belom SSB T.T karna itu gue takut gabisa jadi apa yang gue cita2 kan. Cita-Cita gue nanti adalah, memakai baju Tim Nas Indonesia dengan No punggung 32 dan mengalahkan lawan di negara lain. doakan gue ya semuanya.


Saya akan memberikan tips untuk kalian yang ingin memasukkan lagu atau musik favorit anda ke dalam blog anda seperti yang telah saya lakukan.Pertama-tama klik saja www.mp3-codes.com melalui website ini, teman-teman dapat meng-upload file-file MP3 yang teman-teman miliki,asalkan anda memenuhi persayratan website tersebut yang ada di "Term of Use".

Langkah-langakh untuk meng-upload file mp3 ke dalam mp3-codes.com adalah sebagai berikut.
1. Pilihlah menu upload yang terletak di bagian header dari situs ini.
2. Selanjutnya anda akan di sediakan form yang harus diisi dan terkait dengan file mp3 yang akan 3. di upload seperti,judul lagu(song title),penyanyi(song artist),opsi untuk memutar ulang lagu 4. ketika selesai(song repeat),opsi untuk menjalankan secara langsung tanpa harus menekan tombol "Play (autoplay),dan opsi untuk berbagai file dengan pengunjung blog(show public).
5. Tekanlah tombol "browse" yang terletak baris upload mp3 untuk memilih file mp3 di dalam harddisk.
6. Tekan tombol "Open" setelah file mp3 di pilih.
7. Selanjutnya isilah kotak input yang lain seperti judul lagu (song title),penyanyi (song artist),opsi untuk memutar ulang lagu setelah selesai (song repeat).
8.opsi untuk menjalankan lagu secara langsung (autoplay),dan opsi untuk berbagai file dengan pengunjung blog (show public).
9. Jangan lupa untuk meneka tombol "upload now" untuk memulai proses peng-uploadtan.
10.Tunggulah sampai prose upload selesai.Setelah itu,akan ditampilkan halaman yang berisi mp3 player,equalizer,dan kode html yang digunakan untuk menampilkan kedalam blog.
11. Lakukan copy semua kode html di dalam kotak "Codes For Your Profile Or Site"
Lalu masukan kode html tersebut kedalam blog anda.

Clear :) silahkan mencoba